Rabu, 10 November 2010

cerita tentang kesabaran

suaatu ketiak aku melihat seorang anak yang telah dewasa bersama ayahnya pergi ketaman. taman yang begitu hijau, sejuk dan memiliki danau begitu indah di mataku
lalu hinggaplah seekor burung gagak di atas pohon.
lalu sang ayah bertanya "apa itu nak"
"gagak, ayah" kata sang anak
sang ayah pun mengangguk
sewaktu waktu ayah bertanya lagi
"apa itu nak?"
sang anak merasa gugup ia menjawab dengan bergetar " burung gagak ... "
lalu beberapa lama, ayah bertanya lagi
"apa itu nak"
si anak merasa ada yang tidak beres dengan ayahnya ia menjawab dengan keras
"ITU BURUNG GAGAK AYAH"
kemudian ayah bertanya lagi
dengan pertanyaaan yang sama dengan tenang "apa itu nak?"
sang anak yang merasa kesal menjawab dengan sinis "gagak"
lalu sang ayah bertanya lagi apa itu nak?
kini sang anak sudah naik pitam ia berkata kepada ayahnya dengan keras dan kasar
" KENAPA SIH AYAH INI, TAHUKAN ITU GAGAK...GAGAK...GAGAK!!!"
dengan nada kesal sang anak langsung memealingkan muka
sang ayahpun pergi
tak lama kemudian ayah kembali dengan membawa seseuatu ditangannya
lalu sang ayah memeberikan sebuah buku pada anaknya "bacalah..."
dengan rasa kesalnya sang anak mulai membacanya

kini anak ku sudah berumur 6 tahun
ia bertanya kepadaku "apa itu ayah" sambil menunjuk seekor gagak
lalu aku menjawab "itu gagak"
lalu sang anak bertanya lagi "apa itu ayah"
ayah menjawab itu gagak nak
beberapa waktu kemudian sang anak bertanya lagi
"apa itu ayah"
dengan jawaban yang sama ayah menjawab itu gagak nak
lalu sang anak mengulang pertanyaannya lagi sebanyak 25 kali
dengan kasihsayang dan kesabaran aku pun menjawab pertanyaan itu sebanyak 25 kali
semoga suatu saat nanti ini bisa menjadi pelajaran yang baik buat anakku tersayang

sejenak anaknya meneteskan air mata
sang ayah berkata : "ayah baru bertanya 5 kali pertanyaan yang sama pada mu tetapi engkau telah kehilangan kesabaran dan marah marah pada ayah"
dia pun menangis dan meminta maaf kepada ayahnya
ayah yang selama ini membesarkannya, membimbingnya hingga bisa
begitu besar jasanya pada sang anak. tidak seharusnya sang anak berkata begitu.
ingatlah akan jasa yang mereka korbankan untuk dirimu...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar