Kamis, 16 Desember 2010

Kajian ayat surat Al arof ayat 26


QS. AL A’RAF: 26

Makalah

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas Tutorial
 

\



Oleh
Nurlaela Qodriningsih      1006331
Kelas 1B



PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2010


KATA PENGANTAR
Puji dan syukur senantiasa dipanjatkan ke hadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan karunia-Nya makalah mengenai “ QS AL. A’RAF : 26 ” telah selesai dibuat. Shalawat serta salam semoga selalu tercurah kepada nabi Muhammad Saw.
Semoga makalah ini ini bermanfaat bagi semua pihak dan mampu menjadi setitik sumbangan bagi perkembangan ilmu pengetahuan.

Bandung, Oktober 2010

Penulis
 
Bab 1
Pendahuluan


1.1  Latar Belakang
      Manusia adalah mahluk yang beradab dan berakal, manusia mempunyai rasa malu sehinga Alloh SWT memberi pakaian guna menutupi aurat. Telah diatur sedemikian rupa batas aurat , nah aturan inilah yang harus dipenuhi oleh ummat manusia, terutama ummat islam. Jilbab adalah pakaian muslimah, inilah salah satu penghargaan dari Alloh SWT akan seorang wanita. Islam sangat menjungjung tinggi harkat dan martabat  seorang wanita, hingga dengan jilbab menjadikan dirinya lebih terpelihara.


1.2  Tujuan Penulisan
      Tujuan pembuatan makalah ini yaitu untuk membuat kita sadar akan pentingnya menutup aurat bagi muslimah dalam menjalani kehidupan ini supaya harkat dan martabat seorang wanita dapat lebih terpelihara.
 
Bab 2
Pembahasan

2.1 Ayat yang dikaji dan terjemahannya

يَا بَنِي آَدَمَ قَدْ أَنْزَلْنَا عَلَيْكُمْ لِبَاسًا يُوَارِي سَوْآَتِكُمْ وَرِيشًا وَلِبَاسُ التَّقْوَى ذَلِكَ خَيْرٌ ذَلِكَ مِنْ آَيَاتِ اللَّهِ لَعَلَّهُمْ يَذَّكَّرُونَ

26. Hai anak Adam , sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutup 'auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian takwa itulah yang paling baik. Yang demikian itu adalah sebahagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka selalu ingat.

2.2 Tafsir dan asbabul Nuzul
2.2.1 Tafsir FI ZHILIALIL QURAN
Ayat ini mengisyaratkan betapa pentingnya masalah ini dan betapa dalamnya fitrah manusia. Maka, pakaian dan penutup aurat adalah perhiasan bagi manusia dan penutup aurat fisiknya; sebagaimana taqwa sebagai pakaian dan penutup aurat jiwanya.
Fitrah yang sehat merasa jijik kalau aurat fisik dan jiwanya tersingkap dan dia ingin menutupnya. Orang-orang yang berusaha menelanjangi fisiknya dari pakaian dan menelanjangi jiwanya dari takwa, serta dari rasa malu kepada alloh dan kepada manusia: dan orang-orang yang mengumbar mulutnya, penanya, media-media pengarahan dan media informasinya untukmengokohkan usaha ini dalam berbagai bentuk dan cara-cara setan yang busuk adalah mereka yang ingin melepaskan manusia dari sifat-sifat khusus “kemausiaannya” yang demikian ia menjadi manusia.
Mereka ingin menyerahkan manusia kepada musuhnya setan dan apa yang diinginkan adalah melucuti pakaiannya dan membuka auratnya. Mereka melaksanakan program-program Zionisme yang mengerikan untuk menghancurkan kemanusiaan dan menyebarkan kerusakan kepadanya. Tujuannya agar manuasia tunduk terhadap kekuasaan Zionis tanpa dapat melakukan perlawanan, dan kehilangan unsur-unsur kemanusiaan.
Sesungguhnya bertelanjang itu adalah fitrah binatang. Tidaklah seseorang memiliki kecendrungan kepadanya kecuali orang yang telah jatuh martabatnya tingkatan yang paling rendah daripada martabat manusia. Bilamana seseorang melihat telanjang itu indah maka orang itu sudah terbalik rasa kemanusiaannya bahkan lebih rendah dari suku terbelakang di perdalaman Afrika yang masih telanjang
Ketika islam memasuki wilayah ini dengan peradabannya, maka lambang peradaban yang pertama ialah menutup aurat, mengenakan pakaian bagi yang telanjang. Adapun dikalangan jahiliah moderen “yang maju” maka mereka terjerumus kedalam lumpur yang islam berusaha mengentas orang-orang yang terjerumus itu darinya. Islam mengangkatnya ke tingkatan “peradaban” dengan pengertian yang islami, yang berusaha menyelamatkan kekhususan-kekhususan manusia, mengendapkannya dan mengokohkannya.
   Ketelanjangan jiwa dari rasa malu dan takwa yang gencar disuarakan dan ditulis oleh segenap media pengarah dan media informasi adalah kemunduran dan kembal kepada kejahiliahan. Ini bukan kemajuan dan kemoderena sebagaimana yang dimaksud oleh media-media setan yang telah dilatih dan diarahkan untuk membisikan kejahatan.
Kisah penciptaan manusia di dalam Al-Qur’an mengisyaratkan nilai-nilai dan norma-norma dasar ini dan menjelaskannya dengan penjelasan sebaik-baiknya.
Segala puji kepunyaan Alloh yang telah memberikan petunjuk kepada kita dan telah menyelamatkan kita dari bisikan setan dan lumpur kejahiliahan. 
2.2.2 Tafsir Ath-Thabari
Abu Ja’far berkata : Alloh befirman kepada orang Arab bodoh yang melalkukan tawaf di baitullih dengan telanjang, karena mengikuti perintah syetan dan tidak taat kepada alloh. Dia memberi tahu mereka akan tertipunya mereka dengan tipuan syetan hingga syetan dapat menguasai mereka dan berhasil membuka tutupan Alloh yang dikaruniakan kepada mereka hingga aurat mereka nampak dan sebagian dari mereka melihat aurat sebagian yang lainnya. Padahal mereka menganugrahkan apan yang dapat menutup aurat mereka. Mereka mengalami peristiwa yang telah dialami oleh kedua orang tua mereka, Adam dan Hawa, yang tertipu oleh tipuan iblis. Hingga ia berhasil membuka tutupan Alloh yang dikaruniakan kepada mereka, sehingga nampaklah bagi mereka aurat mereka.
2.2.3 Asbabul Nuzul surat : AL-A’RAAF
Imam muslim telah meriwayatkan melalui ibnu abbas, Ibnu Abbas telah mengatakan bahwasannya pada jaman jahiliah ada seorang wanita melakukan tawaf dikabah, sedangkan ia dalam keadaan telanjang bulat kecuali hanya pada bagian kemaluannya yang ditutup secarik kain. Dan ia mengatakan “pada hari ini tampak sebagian tubuh atau seluruhnya; anggota tubuh yang terlihat aku tidak menghalalkannya” kemudian turunlah firman dari alloh swt mengenai surat al-a’raf tentang adab berpakaian.

2.3 Ayat dan hadis-hadis pendukung
2.3.1. Ayat  pendukung
*     An-Nahl :81
Alloh Ta’ala berfirman :”Dan ia jadikan bagimu pakaian yang memelihara mu dari panas dan pakaian (besi baju) yang memelihara kamu dalam peperangan.”


2.3.2. Hadis- hadis pendukung
*     HR Abu Daud dan Tirmidzi
Dari Ummu Salamah ra., ia berkata :” Pakaian yang paling disukai rasulullah saw adalah qamis (kemeja panjang).”
*     HR Muslim
Dalam Rasulullah SAW bersabda: “Ada dua golongan dari ahli neraka yang belum pernah saya lihat keduanya, yaitu 1) kaum yang membawa cambuk seperti seekor sapi yang mereka pakai buat memukul orang (penguasa yang kejam, 2) perempuan-perempuan yang berpakaian, tetapi telanjang, yang cenderung kepada perbuatan maksiat, rambutnya sebesar punuk unta. Mereka itu tidak bisa masuk surga dan tidak akan mencium bau surga padahal bau surga itu dapat tercium sejauh perjalanan demikian dan demikian.”
*     HR An-Nasa’i dan Al-Hakim
Dari Samurah ra., ia berkata : Rosulullah saw. Bersabda :” pakailah pakaian berwarna putih. Karena pakaian putih adalah pakain yang paling suci dan paling baik. Dan kafanilah orang yang meninggal diantara kalian dengan kain putih”
*     HR Bukhari dan Muslim
“Dari Aisyah., ia berkata :”Rosulullah saw. Dikafani dengan tiga lembar kain putih dari kapas buatan Sahul, tanpa baju qamis dan sorban”
2.4 Kajian Keilmuan
            Dalam pendidikan IPS di pelajari mengenai produksi, distribusi dan konsumsi. Kaitannya dengan adab berpakaian adalah barang yang diproduksi berupa pakaian.
          Ada tiga macam fungsi pakaian, yakni sebagai penutup aurat, untuk menjaga kesehatan, dan untuk keindahan. Tuntunan Islam mengandung didikan moral yang tinggi. Dalam masalah aurat, Islam telah menetapkan bahwa aurat lelaki adalah antara pusar samapi kedua lutut. Sedangkan bagi perempuan adalah seluruh tubuh kecuali muka dan telapak tangan.
Mengenai bentuk atau model pakaian, Islam tidak memberi batasan, karena hal ini berkaitan dengan budaya setempat. Oleh karena itu, kita diperkenankan memakai pakaian dengan model apapun, selama pakaian tersebut memenuhi persyaratan sebagai penutup aurat.Pakaian merupakan penutup tubuh untuk memberikan proteksi dari bahaya asusila, memberikan perlindungan dari sengatan matahari dan terpaan hujan, sebagai identitas seseorang, sebagai harga diri seseorang, dan sebuah kebutuhan untuk mengungkapkan rasa malu seseorang. Dahulu, pakaian yang sopan adalah pakaian yang menutup aurat, dan juga longgar sehingga tidak memberikan gambaran atau relief bentuk tubuh seseorang terutama untuk kaum wanita. Sekarang orang-orang sudah menyebut pakaian seperti itu sudah dibilang kuno dan tidak mengikuti mode zaman sekarang atau tidak modis. Timbul pakaian you can see atau sejenis tanktop, dll. Yang uniknya, semakin sedikit bahan yang digunakan dan semakin ketat pakaian tersebut maka semakin mahal pakaian tersebut.
Anehnya, sekarang banyak kaum wanita terutama muslimah yang belomba-lomba untuk memakai pakaian yang katanya modis tersebut. Pakaian tersebut sebenarnya digunakan oleh para (maaf) PSK dan WTS untuk memikat pelanggan, akan tetapi seiring perkembangan waktu, fungsi pakaian tersebut sudah berubah untuk memikat lawan jenis, sehingga semakin terpikat lawan jenis, semakin banyak pula kasus tindakan asusila yang sering kita baca di media cetak, elektronik, atau mungkin kita pernah melihat atau mengalaminya sendiri. Pelecehan seksual ada di mana-mana.
Bab 3
Penutup

3.1 Kesimpulan
berpakaian adalah sebagai berikut :
1. Pakaian harus menutupi aurat.
2. Pakaian harus bersih dan rapi
3. Untuk laki-laki, agar memakai pakaian yang panjang sampai menutupi aurat
4. Sedangkan wanita, harus menggunakan pakaian yang menutupi anggota tubuhnya keculai wajah dan kedua telapak tangan
5. Para lelaki muslim, haram hukumnya menggunakan sutra dan emas. oleh karena itu, dilarang bagi lelaki muslim untuk menggunakan barang-barang diatas.sebagaimana sabda Rasulullah ber¬sabda:
Sesungguhnya dua benda ini (emas dan sutera) haram atas lelaki
ummatku. (H.R.Abu Daud)
6. Dalam islam tidak diperkenankan lelaki memakai pakaian wanita dan sebaliknya. karena hal ini dapat menyebabkan "tassabuh" (perbuatan non muslim)
7. Dalam ajaran islam, hukumnya sunat memakai pakaian dengan diawali bagian kanan
8. Tidak diperkenankan memakai pakaian yang mewah
9. Lebih mengutamakan pakaian yang berwarna putih
10. Hendaklah berpakaian yang rapi dan sopan
3.2 Saran
 “Hendaklah kita menahan pandangan, dan memelihara kemaluan, dan janganlah menampakkan perhiasan, kecuali yang (biasa) nampak daripada kita. Dan hendaklah kita menutupkan kain tudung ke dada, dan janganlah menampakkan perhiasan kecuali kepada suami kita, atau ayah kita, atau ayah suami kita, atau putera-putera kita, atau putera-putera suami kita, atau saudara lelaki kita, atau putera-putera saudara lelaki kita, atau putera-putera saudara perempuan kita, atau wanita-wanita islam, atau budak-budak yang kita miliki, atau pelayan-pelayan lelaki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah kita meghentak kakinya agar diketahui perhiasan yang dimiliki. Dan bertaubatlah kita  kepada Allah”

 semoga bermanfaat ^^ Nurlaela