Minggu, 26 September 2010

puisi tentang kebingungan

waktu terus berputar
detik demi detik terus berdetak dlm jantung
banyak sekali jalan untuk di pilih
banyak pula rintangan yang harus di hadapi atau di lewati

saat semua tertitik fokus pada satu tujuan
napas lega kan terhembuskan
namun bila terperangkap dalam jaring laba2
kelak hanya mengulur waktu
seberapa perih luka hatimu
seberapa perih luka hatiku
seberapa perih luka mereka

taukah bahwa hidup ini adalah pilihan
semakin kita banyak tahu
semakin tersesat dalam tumukan pertanyaan
namun bila berhenti dari roda kehidupan
bersiapalah masuk kedalam jurang kehancuran

kompas , tiang yang kokoh dan insting manusia
campur aduk ... dalam aroma kehidupan
rasakan, dengarkan, perhatikan
dengan indra anugrah dari sang pencipta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar